Selasa, 27 September 2011

Surat Untuk SaHabat…

Bismillahirrohmanirrohim....

Hari itu gw berjalan, menyusuri jalanan komplek yang padat,, namun tanpa suara keramaian yang sebenarnya. Langkah gw terhenti tatkala melihat seorang bocah perempuan yang tengah menulis di teras rumahnya. Gw dekati si bocah,, dan mencoba memperhatikan dengan seksama “Apakah yang ia tulis dikertas yang tak tampak rapi itu?? Mencoba mencari jawaban, gw dekati tuh bocah. Tapi blon dekat benar,, tuh bocah tlah lebih dulu mengejutkan gw dengan sorot tajam matanya. Gw tersenyum,, begitupun ia. Senyum itu begitu manis namun tampak datar,, ^^aneh pikir gw. Matanya tak berhenti mengeluarkan air mata,, namun bibir dan wajah lugunya menampakkan keriangan. Ya ALLAH,, apa maksudnya ini???

Si bocah memberikan gw kertas itu,, dan ia persilahkan gw membacanya. Baru saja gw akan membaca,, si bocah berkata nyambi merenung “sangat sulit untuk menghadapi musuhmu,, namun lebih sulit lagi menghadapi temanmu.. iya kan Kak??!!! Eh..eh…iya…*gw tergagap.. ^si bocah kembali tersenyum.

Kertas itu tampak lusuh berwarna putih kekuningan,, dan tulisan sibocah tampak tak rapi. Di beberapa bagian tampak ada coretan,, yang sekilas pernah dihapus paksa hingga tinggalkan bekas yang benar2 kotor,, namun ada juga tulisan yang tampak di ‘tipe ex’ tipis hingga tulisannya masih sedikit jelas, namun tampak pula tulisan yang hampir jadi namun sebelum diselesaikan telah dicoret dengan satu garis lurus dan diganti dengan kata2 yang baru.

Gw baca satu persatu tulisan itu,,
ALLAH, ini surat untuk semua sahabatku. Namun aku takut mereka tak menerimanya karna surat ini tampak kotor dan tak rapi. Aku ingin bercerita bahwa aku kini telah bisa menulis dengan baik, dan mampu bercerita seperti yang aku inginkan sebelumnya.

ALLAH bila KAU berkenan,, sampaikanlah surat ini melalui mimpi2 indah sahabatku dimalam ini. Dan indahkan mimpi2 mereka ditiap malam hingga nanti. Biarkan sahabat2ku selalu riang menjalani hari mereka ketika akan bangun pagi dan jalani hari hingga mereka terlelap lagi. Jadikan pula mimpi2 indah mereka menjadi sebuah kenyataan yang indah. Dan bertemu dengan orang2 baru yang menerimanya dengan tangan terbuka dan ketulusan hati.

Namun ALLAH,, apakah arti ketulusan itu sebenarnya??? Apakah aku sudah cukup tulus terhadap sahabat2ku,, ataukah aku hanya berpura-pura tulus?? Apakah sikapku yang suka mencemooh mereka disaat mereka tak ada adalah suatu bentuk ketulusan??? Ataukah sikapku yang suka memberi sebagian kue kesukaanku dengan sedikit kesal adalah suatu betuk ketulusan?? Aku ingin menemukan sahabat yang tulus kepadaku,, apakah permintaan ini cukup sulit karena akupun masih bertanya tentang ketulusan hatiku… hmmmm,, ALLAH q ingin minta maaf kepada mereka,, namun tak sanggup karena aku terlalu malu mengakui sikapku yang  sebenarnya. Atau aku minta maaf saja kepadaMU,, kemudian kau sampaikan pada hati2 mereka untuk memaafkanku,, lalu aku coba perbaiki tingkahku di esok hari???

^^hiks…hiks…. (gw dengar dan lihat si bocah yang ada dihadapan gw tiba2 menangis tersedu)
“cup…cup…cup…mengapa kau menangis dik??
^^tidak apa2 Kak,, aku sedih saja…

Gw kembali membaca bait terakhir tulisannya,,
ALLAH, waktuku sudah tidak lama lagi dan aku takut tak sempat meminta maaf kepada sahabat2ku. Gimana ini ALLAH??? Atau aku gak usah minta maaf aja ama mereka,, toh mereka juga bertingkah sama sepertiku. Kalau ingin kumeminta maaf,, seharusnya mereka juga meminta maaf kepadaku. Aku juga pernah sakit ketika mereka mencemooh sikapku tanpa kutahu…
Ah,, aku bingung ALLAH,, sungguh…. Sesungguhnya aku memulai hidup dengan senyum mengembang dari orang2 disekitarku, lalu aku menangis karena terharu. Dan ketika kumati nanti kuingin pergi dengan senyum dan tangis haru dari orang2 disekitarku yang telah tulus temani hidupku.
LOVE SECRET,,
Mutiara

Surat itu terhenti,, dan pikiran gw tampak kosong… lalu gw pandangi kembali sosok bocah yang ada dihadapan gw. Si bocah sudah tak menangis lagi,, dan kali ini ia tampak berpikir serius seraya  berkata
“Kadang qt menemui orang2 dan hal2 yang tak qt inginkan dalam hidup,, lalu apapun itu pada akhirnya qt harus siap dalam segala perubahan seraya menyikapinya dengan baik dan bijak. Disadari karena kesempurnaan seutuhnya bukan milik manusia,, namun kesempurnaan itu mampu diusahakan hingga detik terakhir hidup qt…” **akhirnya aku ingat apa yang Ma2 katakan waktu itu J iya…iya…Mama benar,, ^sesaat kemudian senyumnya kembali mengembang dan tampak lebih riang dari sebelumnya.

Kemudian sibocah berlari ninggalin gw, menuju lapangan luas di halaman rumahnya. Dan seketika itu pula adzan subuh membuat gw tersentak bangun. Gw ambil wudhu dan sholat.. di sujud terakhir,, gw katakan **maaf untuk semua khilaf hidup gw pada sang khalik,, kemudian berusaha lebih baik untuk kehidupan selanjutnya.

Smoga qt mampu menjadi hamba yang senantiasa bersahaja dalam hidup dan mati dalam kesempurnaan hati yang sebenarnya,, AMIEN…

*ketika hati mulai tertutupi kabut putih yg tampak menyesakkan…sesungguhnya ada jalan dibaliknya bila qt mencari dan mecoba melepaskan diri dengan menyediakan lebih luas hati untuk menerima keadaan…* -_-v

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar