Rabu, 08 Agustus 2012

Ketika Q Patah Hati

Tlah lama aku tak menulis d blogku sendiri,,
dan kini aku menulis lagi namun dengan sesuatu yang agak berbeda....
Aku menulis d sini sebagai langkah pelarian diriku. Karna jika aku membuat catatan d FB, aku yakin akan banyak yang tau apa yang terjadi padaku. Sedangkan untuk saat ini, aku tidak ingin banyak orang yang mengetahuinya dulu.

Pagi ini kembali kulangkahkan kakiku, menjalani rutinitas keseharianku dikala hari senin hingga jum'at. Tetap dengan gerakan yang sama, namun dengan ekspresi yang berbeda menurut teman-teman sekantorku. Ku coba membalas senyum semanis mungkin, mencoba menenangkan mereka dengan menyembunyikan perasaanku yang tah disebut apa ini. Tah mengapa, bagaimanapun aku berusaha untuk tersenyum seperti biasanya, mata ini tetap sulit menyembunyikan rasa hati yang segera saja tertangkap berbeda oleh teman-temanku. Mereka bertanya kepadaku, namun tak ada yang mampu aku jelaskan. Maafkan aku teman,, aku sudah menceritakan resah hatiku pada beberapa orang, dan itu aku rasa cukup. Aku hanya minta doa kalian saja, bolehkan?? Agar aku lebih tenang dan dewasa menyikapi apa yang telah terjadi pada diriku saat ini...

Tepat ditanggal 1 Agustus 2012 kemarin, aku memutuskan hubunganku dengan pria yang selama beberapa bulan ini menemani tiap detik kehidupanku dengan cintanya. Seseorang yang begitu lembut dan baik hati. Dia juga hendak melamarku dan yakin kepadaku sejak pertama kali kami bertemu. Pada mulanya aku tak begitu menyayanginya, namun semakin hari kujalani hari bersama, aku semakin menyayanginya. Merindukannya adalah sesuatu hal yang indah bagiku, dan bertemu ataupun bersamanya adalah hal yang terlalu sering aku rindukan. Namun sayang, ternyata aku terlupa dengan rinduku pada sang khalik yi ALLAH SWT. Meski aku telah menjadikan shalat lima waktuku sebagai rutinitas, berdoa sebagai senjata serta kegiatan baik lainnya "menurutku.red", namun itu adalah sesuatu yang kosong, karna ternyata aku lalai disaat sadar.

Hingga disuatu hari, aku merasa kehilangan pria itu. Hatiku gelisah, cemas dan entah apapun itu. Pria itu tak memberi kabar kepadaku sesering biasanya. Hingga 3minggu berlalu, aku menemuinya dan bertanya. Bagaikan petir disore hari, aku menerima kenyataan yang membuatku perih. Aku menangis, pria itupun menangis meski tak sehisteris aku. Ingin aku menjelaskan apa yang begitu menghenyak hatiku, tapi aku tetap belum mampu ungkapkannya meski hanya melalui tulisan blog ini.

Hingga 1hari berselang, aku berpikir apa yang mampu aku lakukan untuk redakan masalah yang terjadi diantara kami. Hingga akhirnya, aku putuskan untuk berpisah darinya. Mengakhiri hubungan kami bukanlah hal mudah untukku n mungkin juga untuknya "tepat 1mgg setelah kami putus, ku lihat dirinya dengan wajah datar menatapku yang slalu ingin menangis dihadapannya. Tapi aku tak bisa langsung menangis, karna saat itu aku bertemu dengannya dikantornya".

Saat pulang dari kantornya menuju kantorku, tangisku pecah dihadapan teman seruangan kantorku. Aku sudah tak perduli lagi bagaimana orang melihatku saat itu. Aku menangis sekenanya, sungguh aku tak sanggup menahan lagi. Dan hingga kini, hari ini saat aku membuat tulisan ini, aku tetap sulit untuk tersenyum meski aku paksakan, mataku tak mampu membohongi orang-orang yang menyayangiku.

Aku sedang mencari waktu yang tepat untuk mengatakan pada keluargaku "keluargaku sudah begitu sayang pada pria itu". Dan kini aku berharap aku menjadi lebih kuat dengan sabar yang tiada akhir. Lalu aku mulai mengingat2 lagi kesalahanku pada ALLAH SWT. Aku ingin kembali padaNYA :) 

ALLAH, kuatkan aku, Aamiin Ya Rabbal'alamin.... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar